Search
Close this search box.

Mesir: Negeri Kinanah dan Berbagai Konspirasi untuk Membunuh Gerakan Islam (Bagian 4)

Oleh: Prof. Hamad Tabib

Kita masih membicarakan tentang berbagai metode dan cara licik yang digunakan oleh negara-negara Barat—terutama Amerika—dengan bantuan politisi berpengaruh yang berkuasa di Mesir Al-Kinanah, untuk mengepung proses ledakan perubahan yang berlandaskan Islam. Kita telah sampai pada poin kelima, yaitu:

5. Bertambahnya kedekatan hubungan Mesir dengan Israel, juga bertambahnya pangkalan-pangkalan Barat

Selama bertahun-tahun, Barat telah mengambil inisiatif untuk membuat markas mereka di negeri-negeri kaum muslimin, yang menghalangi negeri tersebut dan menghalangi kembalinya mereka pada sejarah ketika masa pemerintahan Islam.

Mula-mula, Barat mencoba menjajahnya secara militer, tapi ia gagal total. Maka Barat mengganti metodenya dengan perkara-perkara lain, seperti menggunakan antek-antek politik dan membangun negara Israel di jantung negeri Islam, untuk menjadi pangkalan terdepan baginya dalam menghadapi segala aksi perubahan, juga untuk menjadikan pangkalan militer terdepan yang akan melakukan intervensi dengan segera dalam peristiwa perubahan apa pun yang melawan antek politisi mereka.

Rezim Arab di sekitar Israel telah mengambil banyak tindakan untuk memperkuat entitas ini, dan memberikannya alasan untuk bertahan dan berlanjut—termasuk pemulihan hubungan melalui perjanjian damai—. Di antara beberapa negara ini, Mesir juga termasuk sebagai salah satu negara pertama yang secara eksplisit mengumumkan kesimpulan dari perjanjian damai pada tahun 1978 dengan Israel. Salah satu tujuannya adalah untuk bersama-sama membela kepentingan Barat, dan menghalangi setiap aksi perubahan. Perjanjian tersebut diikuti dengan pendirian pangkalan militer Amerika di Sinai, serta pelucutan semua jenis senjata dari sana, kecuali apa yang diperlukan untuk memerangi kelompok-kelompok islami.

Mungkin insiden-insiden yang dilakukan rezim akhir-akhir ini, serta izin yang diberikan Yahudi dalam penambahan jumlah tentara Mesir di Sinai—untuk mengejar kelompok-kelompok islami—adalah bukti terbesar pemulihan hubungan dan koordinasi bersama untuk perang, serta untuk mencegah proses perubahan apa pun yang terjadi di Mesir.

6. Mendekatkan beberapa kelompok Islamiyah Salafiyah

Seperti mendekatkan kelompok yang disebut Partai Salafi Al-Nour, untuk menyesatkan orang tentang realitas yang benar agar memperindah citra rezim di mata rakyat dari satu sisi, juga penyelubungan syariat dengan cara yang menyesatkan—atas kejahatan rezim—, yang dengannya rezim melawan gerakan islami yang mukhlis dan sahih di sana-sini.

Situs Al-Jazeera melaporkan pernyataan ketua Partai Salafi Al-Nour pada 28 Januari 2018, di mana ia mengatakan, “Partai Al-Nour mengumumkan dukungannya untuk Presiden Abdel Fattah As-Sisi untuk masa jabatan presiden kedua.”

Makhion menilai Sisi adalah orang yang paling mampu untuk mengemban tugas berat tersebut selama empat tahun ke depan, khususnya merujuk pada perbaikan situasi ekonomi, pemberantasan terorisme, dan pemantapan rujukan tertinggi syariat Islam dalam segala aspek kehidupan. Inilah yang dilakukan oleh para syekh Al-Azhar dan sebagian pengikut rezim yang disebut ulama.

7. Mengekang masyarakat melalui posisi dan hak istimewa yang dimiliki rezim

Ini merupakan kebiasaan semua rezim yang ada di negeri-negeri kaum muslimin, maka posisi di pemerintahan tidak diberikan kepada sebagian besar yang tidak memihak rezim. Dan ini merupakan kartu truf yang digunakan untuk menekan oposisi.

Rakoba News Sudan & Mesir pada Senin (14/8/2011) melaporkan, “Tuntutan kaum islamis datang setelah 30 tahun rezim sebelumnya berupaya melucuti mereka dari segalanya, seperti menyiksa keluarga mereka, merampas posisi mereka di pemerintahan, institusi, lembaga, dan universitas.”

Umar Ali (21 tahun), anggota salah satu gerakan Islam mengungkapkan kekhawatirannya terhadap berlanjutnya ide yang sama dengan rezim sebelumnya, di mana semua orang yang menumbuhkan janggutnya dan berafiliasi dengan gerakan Islam mana pun dirampas haknya dari segala pekerjaan, baik pemerintahan maupun swasta.

Dia mengatakan kepada Aawsat News (Al-Syarq Al-Awsat), “Di masa lalu, para pemuda yang berafiliasi dengan gerakan Islam dilarang masuk atau mendaftar di perguruan tinggi khusus tentara dan polisi, juga dilarang diangkat menjadi pegawai negeri.” Ini menunjukkan bahwa dia takut untuk mengikuti ujian di perguruan tinggi militer, sampai dia menemukan orang yang akan menerimanya. Meskipun dia sukses dalam ujian, itu hanya karena afiliasi agamanya.

Sementara itu, Muhammad Nur, juru bicara media untuk Partai Al-Nour membenarkan pernyataan tersebut dengan mengatakan, “Kami menuntut dan masih terus menuntut penghapusan diskriminasi semacam itu terhadap gerakan Islam.” Ia bertanya, “Mengapa gerakan Islam diisolasi dan dijauhkan dari partisipasi dalam membangun bangsa, baik di pemerintahan atau bekerja sebagai penasihat di berbagai kementerian?”

Setelah tinjauan ulang tentang isu-isu terpenting dalam upaya Barat mengepung aksi Islam, melawannya dengan segala cara untuk membunuhnya, serta mencegah Islam mencapai tujuan dan sasaran yang sebenarnya, kami katakan, “Bahwa Barat, setelah kehancuran Khilafah dan selama masa kolonialisme telah berupaya mengaburkan rakyat Mesir dari fakta sebenarnya, menyesatkan mereka, dan menghapus Islam dari ingatan mereka. Akan tetapi Barat gagal total sejak dimulainya revolusi melawan penjajahan Prancis dan Inggris, kemudian diluncurkan beberapa gerakan yang menyerukan perubahan atas dasar Islam. Hari ini, kegagalan Barat bertambah dalam menghadapi kecenderungan umum menuju Islam, terlepas dari seluruh kampanye pembodohan (disinformasi) dan penyesatan (misinformasi).”

Mereka mencoba menghubungkan Mesir dengan perjanjian yang mereka sebut perdamaian dengan Israel. Tetapi setelah 40 tahun, PM Israel Netanyahu berdiri di depan Knesset (Parlemen Israel) untuk mengumumkan kegagalan semua perjanjian damai dengan dunia Arab. Dia mengatakan pada peringatan ke-40 penandatanganan Perjanjian Camp David, “Kami telah berhasil menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah, tetapi kami gagal menemukan perdamaian dengan masyarakat.”

Sesungguhnya kegagalan Barat dulu dan sekarang dalam menundukkan masyarakat Mesir dan membuat mereka tunduk terhadap strategi Barat mengingatkan kita tentang beberapa hakikat terkait Mesir, rakyatnya, dan sejarahnya. Di antaranya:

  1. Mesir akan dan segera kembali—atas izin Allah—menjadi gerbang pembuka untuk mengembalikan kemuliaan umat Islam, dan Mesir akan mempersiapkan diri untuk perkara agung ini sekalipun ada muslihat dan tipu daya yang besar.
  2. Mesir telah menjadi pendorong dalam pemersatu di kala umat tercerai-berai, direndahkan, dan dihinakan.
  3. Masyarakat Mesir mencintai Islam, mereka tulus berkorban untuknya sepanjang masa. Sudah ada yang terlahir darinya pemimpin yang agung dan ulama yang tidak ada bandingnya, khususnya pada masa Izz Ibn ‘Abd Al-Salam, Baybars, Saifuddin Al-Qutuz, Al-Ashraf Khalil ibn Qalawun, dan masih banyak lagi. Lahir pula darinya pemimpin agung pada masa revolusi—yang dimulai dari ulama-ulama Al-Azhar Al-Syarif—dan pemimpin bagi perubahan di sepanjang masa.
  4. Bumi Mesir memiliki banyak kekuatan, di antaranya harta, SDM, kekayaan alam, dan posisi strategis di negeri-negeri Islam.
  5. Sejak dulu sampai sekarang, Mesir memiliki sejarah dan arti besar bagi tanah Syam. Ia merupakan pintu pembuka bagi Afrika Selatan dan bagi Baitulmaqdis. Maka dengan izin Allah, Mesir akan dapat kembali seperti dahulu kala.

Kesimpulannya, Mesir merupakan busur Allah di muka bumi ini sejak dulu hingga seterusnya. Ia merupakan busur umat Islam disebabkan adanya para pemimpin revolusioner Islam dan kaum muslimin. Mesir pun akan terus menjadi rahmat seperti yang pernah Rasulullah saw. sebutkan. Serta akan kembali menjadi pintu pembuka dan pemersatu umat Islam sehingga mereka bertolak memberi kontribusi untuk menghabiskan musuh-musuh Islam dan membebaskan Baitulmaqdis ketiga kalinya, sebagaimana ia dibebaskan dari para Pasukan Salib dan Mongol. Maka, mari kita senantiasa meminta kepada Allah Swt. untuk mewujudkan hal tersebut dalam waktu dekat.

Akhirulkalam, segala puji hanyalah milik Allah. []

Diterjemahkan dari Surat Kabar Al-Rayah edisi 414, terbit pada Rabu, 1 Rabiulakhir 1444 H/26 Oktober 2022 M

Klik di sini untuk mengakses sumber

Glosarium:

Kartu truf: Pernyataan untuk kekuataan utama—yang dimiliki—yang bisa membalikkan keadaan.

 

Visits: 4

Tags

Bagikan tulisan ini

Tulisan menarik lainnya...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Category

Gabung Channel Telegram