Search
Close this search box.

Amerika membalas antek-anteknya setelah berakhirnya peran mereka seperti ‘balasan bagi Sinimmar’, tidakkah ada yang memberi peringatan?!

Oleh : Profesor Syâif As-Syaradi

Nu’man Raja Hirah ingin membangun sebuah istana yang tidak ada bandingannya, yang dengannya ia dapat membanggakan diri di hadapan bangsa Arab dan Persia. Maka, Nu’man pun memilih Sinimmar—seorang arsitek Romawi yang inovatif—untuk merancang dan membangun istana tersebut.


Kemudian ia membangun istana di dataran tinggi dekat Hirah yang dikelilingi perkebunan dan taman-taman nan hijau, disertai air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir melingkar mengelilingi istana. Ketika Sinimmar selesai membangun istana, orang-orang yang berjalan melewatinya pun berdecak kagum atas keindahan dan kemegahannya. Sinimmar dan Nu’man berdiri di atap istana, lalu Nu’man mendorong Sinimmar dari atap istana hingga jatuh tersungkur dan mati, agar ia tidak membangun istana yang serupa untuk orang lain.


Seperti itulah Amerika memperlakukan para anteknya setelah selesai peran dan otoritas mereka dalam melayaninya. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh, karena Amerika mengadopsi ideologi kapitalisme biadab, yang kosong dari nilai-nilai kemanusiaan serta budi pekerti, dan tolok ukur perbuatannya hanyalah materi. Maka Amerika adalah contoh nyata dari kebobrokan kapitalisme yang busuk. Ia adalah negara biadab dan keji yang tidak memelihara komitmen maupun janji, ia adalah pelopor gerakan terorisme yang haus darah manusia, terkhusus kaum muslimin. Ia menonjol dengan sifatnya yang amat rakus dalam menjarah sumber daya alam dan kekayaan dunia. Ia juga memaksakan penerapan sistem kapitalisme bobrok pada penduduk dunia, penghasil berbagai masalah dan krisis yang membinasakan manusia. Amerika dan para anteknya pun membunuh dan menggusur jutaan manusia. Dengan ideologinya yang rusak, ia menciptakan kelaparan dan jutaan manusia fakir. Sehingga merata kejahatannya dan kekejian ideologinya di seluruh dunia, tiada yang selamat dari kekejiannya bahkan para anteknya sekalipun.


Berikut beberapa contoh yang menjelaskan bahwasanya Amerika tidak peduli bahkan terhadap para anteknya yang telah menghabiskan usia mereka untuk melayaninya:

  1. Husni Mubarak telah melayaninya (Amerika) selama 30 tahun, dan ia adalah agennya di Timur Tengah. Akan tetapi ketika terjadi revolusi yang menentangnya pada 25 Januari 2011 dan ia tidak bisa memadamkannya, Amerika memecatnya dan melemparkannya ke penjara, kemudian mendatangkan penggantinya.
  2. Revolusi Sudan yang meletus pada akhir tahun 2018 yang disebabkan oleh kebijakan yang menghantarkan pada malapetaka, merupakan konsekuensi logis dari penerapan sistem kapitalisme oleh Umar Al-Basyir di Sudan. Ketika Al-Basyir lemah dalam menggugurkan revolusi, Amerika membuangnya ke dalam kegelapan penjara tanpa belas kasih. Lalu ia mendatangkan dewan militer sebagai pemerintahan sementara menggantikan Umar.
  3. Perdana Menteri Pakistan yang sebelumnya, Pervez Musharraf, juga telah banyak melayaninya (Amerika). Ia juga memiliki peran besar dalam memasukkan Amerika ke Afghanistan. Akan tetapi ketika telah selesai kepentingannya (Amerika) dalam kekuasaan, ia memaksa Pervez untuk meletakkan jabatannya dan melemparkannya di tengah jalan.
  4. Sang penjahat Qasim Sulaimani juga telah melayani Amerika, dan melalui tangannyalah banyak kepentingan Amerika yang terealisasi. Dialah (Qasim) penyulut api peperangan antar kelompok, yang telah membunuh puluhan ribu dan mengusir jutaan kaum muslim di Irak, Syam, Yaman dan negeri-negeri muslim lainnya. Akan tetapi, setelah kekuasaannya berakhir, Amerika membunuhnya dengan tipu muslihat untuk menjadikannya sebagai pahlawan. Sehingga, tertutuplah kejahatan-kejahatan Rusia, rezim Suriah dan Milisi Iran di Syam.
    Maka, kita katakan kepada para antek Amerika: janganlah kalian percaya kepada tuan kalian! Karena sesungguhnya dia suka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, kecuali untuk kepentingan yang menjadi perkara yang amat penting baginya. Dan giliran berikutnya adalah salah satu dari kalian. Bisa saja yang menjadi tujuan selanjutnya adalah Haftar, Erdogan, Salman, Rouhani, Asisi atau yang lainnya. Maka, siapa saja yang kekuasaannya telah berakhir, Amerika akan membalasnya sebagaimana balasan yang didapatkan Sinimmar. Tidak peduli sebaik apapun pelayanannya dan usahanya untuk menyenangkannya (Amerika). Karena sungguh, akhir mereka akan sama seperti pendahulu mereka, dan di akhirat, azab neraka serta kemurkaan dari yang Maha Perkasa, sedang menunggu mereka! Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya jalan meraih kemuliaan dan kebangkitan adalah sesuatu yang jelas diketahui, bukan sesuatu yang asing, yaitu dengan sungguh-sungguh berjuang bersama Hizbut Tahrir yang mampu memandu tanpa membohongi anggotanya, dalam rangka menggulingkan para antek Barat secara keseluruhan serta mendirikan Khilafah Al-Rasyidah yang kedua atas metode kenabian di atas puing-puing reruntuhan kekuasaan mereka yang akan tumbang. Dan pada hari itu, orang-orang yang beriman akan berbahagia dengan pertolongan Allah.

Sumber : Artikel di surat kabar Ar-Raya: alraiah.net (2 Januari 2020).

http://www.alraiah.net/index.php/political-analysis/item/4903-%D8%A3%D9%85%D8%B1%D9%8A%D9%83%D8%A7-%D8%AA%D8%AC%D8%A7%D8%B2%D9%8A-%D8%B9%D9%85%D9%84%D8%A7%D8%A1%D9%87%D8%A7-%D8%A8%D8%B9%D8%AF-%D8%A7%D9%86%D8%AA%D9%87%D8%A7%D8%A1-%D8%A3%D8%AF%D9%88%D8%A7%D8%B1%D9%87%D9%85-%D8%AC%D8%B2%D8%A7%D8%A1-%D8%B3%D9%86%D9%85%D8%A7%D8%B1-%D9%81%D9%87%D9%84-%D9%85%D9%86-%D9%85%D8%AA%D8%B9%D8%B8%D8%9F

Visits: 2

Tags

Bagikan tulisan ini

Tulisan menarik lainnya...
Category

Gabung Channel Telegram