Setelah entitas Yahudi menghancurkan Gaza, serta seluruh penduduknya membayar dengan nyawa dan harta mereka, datanglah para pedagang dengan segala kepentingannya, juga mereka yang menjual darah penduduk Gaza. Gestur serta perkataan mereka selalu menyatakan bahwa tidak ada pengganti dari Solusi Dua Negara dan pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina, tanpa melihat pada permasalahan utama juga solusi yang mendasar.
Hal seputar inilah yang berada dalam pembahasan Inisiatif Rezim Mesir, yang intinya sama persis dengan saran dan inisiatif-inisiatif lain. Seluruhnya dicurahkan untuk mendukung kepentingan Yahudi, mengekalkan entitasnya yang buruk, serta menyusupkan mereka di tengah kawasan.
Rezim Mesir adalah pemain paling menonjol dalam segala hal yang berkaitan dengan Gaza. Ia memiliki pengaruh paling besar terhadap mereka yang berada di dalamnya, maupun yang bernegosiasi atas namanya. Mesir merupakan satu-satunya pintu gerbang bagi masyarakat Gaza untuk menyeberangi dunia, juga satu-satunya gerbang bagi dunia untuk mendatangi mereka. Tidak ada bantuan kecuali melalui Mesir, tidak juga senjata atau apa pun itu. Mesir menerapkan blokade terhadap Gaza dan rakyatnya secara total, terutama setelah rezim menghancurkan terowongan. Mereka kemudian membangun kawasan isolasi juga tembok yang membentang di atas dan bawah tanah, untuk mencegah adanya pembangunan terowongan baru. Hal ini membuat rezim Mesir memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap para negosiator.
Rezim Mesir menawarkan dokumen blokade yang akan diiringi dengan masuknya bantuan dan makanan kepada masyarakat Gaza. Hal ini berarti menawarkan mereka untuk menerima keputusan atau mati kelaparan. Sebaliknya, koordinasi rezim dengan orang-orang Yahudi tidak berhenti. Ia adalah pendukung dan penjaga entitas perampas, serta mitra mereka dalam memblokade Gaza. Inisiatif terbaru rezim pun masih dalam konteks yang sama.
―
Dengan persetujuan Amerika, delegasi keamanan Mesir dalam kunjungannya ke entitas Yahudi telah mengajukan proposal terbaru rezimnya yang mencakup tiga tahapan:
Pertama, menghentikan seluruh persiapan entitas Yahudi untuk melakukan operasi militer di Rafah.
Kedua, pembebasan semua tawanan dan tahanan dari entitas Yahudi dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Yahudi.
Ketiga, melakukan gencatan senjata selama satu tahun penuh, yang dengannya dapat mendorong ke arah Solusi Dua Negara, serta pembentukan negara Palestina yang sekuler dan demiliterisasi. Hal ini mengharuskan adanya otoritas baru seperti Otoritas Mahmoud Abbas, yang akan menjaga perbatasan entitas Yahudi, menghilangkan segala perlawanan, serta mengelabui umat seluruhnya bahwa isu dan masalah ini telah berhasil diselesaikan, yang mana kita harus menerima kenyataan dan hidup berdampingan dengan entitas Yahudi sebagai negara tetangga.
―
Inisiatif ini merupakan bagian dari konspirasi kafir Barat terhadap umat dan pengerdilan segala permasalahannya. Masalah Palestina bukan hanya masalah negara yang terjajah dengan penguasanya yang juga terjajah, melainkan masalah penting bagi umat Islam yang perlu dilihat dari berbagai sisi:
Pertama, tanah Palestina adalah tanah Islam yang dirampas dan harus dibebaskan. Seluruh tanah Palestina adalah tanah kharraj yang menjadi milik semua umat dan bukan bangsa Palestina saja. Baik mereka ataupun orang lain tidak boleh menyerahkan tanah Palestina meski sejengkal, apalagi menyerahkannya kepada Yahudi dan melanggengkan keberadaan mereka di dalamnya.
Kedua, entitas perampas ini adalah pangkalan Barat yang besar dan terdepan untuk mencegah kembalinya kesatuan umat dalam satu negara. Entitas ini, selain menjadi perampas tanah bangsa dan menodai kesuciannya, juga merupakan belati di tengah umat yang memecah-belah dan memisahkan kedua bagiannya.
Ketiga, keberadaan entitas Yahudi adalah untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari kafir Barat sebagai musuh nyata yang menanam, memelihara, dan menumbuhkan entitas ini. Barat merupakan pendukung mereka sampai sekarang, baik dengan dirinya sendiri, maupun melalui para penguasa negara kita yang menjadi kubah besi (pelindung) sebenarnya untuk entitas Yahudi. Para penguasa ini merupakan antek Barat yang menjaga kepentingan dan melaksanakan rencana mereka.
―
Tanah Palestina adalah tanah kharraj yang menjadi milik semua umat. Kewajiban membebaskannya menjadi tanggung jawab seluruh umat, dari yang terdekat hingga yang terjauh. Namun, yang paling wajib melaksanakan hal ini adalah Duwal at-Thauq, terutama Mesir dan tentaranya sebagai militer terkuat dan paling mampu untuk membebaskannya. Kini, telah menjadi kewajiban bagi seluruh umat terkhusus rakyat Mesir, untuk menolak semua inisiatif dan kesepakatan-kesepakatan tersebut beserta cabang-cabangnya, menuntut penghapusan perbatasan-perbatasan dengan Gaza dan seluruh Tanah yang Diberkati, serta memobilisasi pasukan untuk membebaskan dan mendukung rakyatnya.
Ini adalah solusi mendasar dan satu-satunya, yang tidak mungkin dilakukan di bawah bayang-bayang rezim zalim yang melindungi dan menjaga entitas Yahudi, serta berupaya melanggengkannya. Rezim Mesir berada di posisi terdepan dari para rezim tersebut, juga pendukung utama entitas mengerikan ini. Bahkan Entitas Yahudi sendiri pun menganggapnya sebagai harta karun yang strategis.
Oleh karena itu, pembebasan Palestina diawali dengan pembebasan Kairo dari rezim antek yang membelenggu rakyat Mesir, dan menghalangi tentaranya untuk melakukan aksi apa saja yang dapat membebaskan negeri Islam. Padahal di saat yang sama, rezim memberi wewenang kepada tentara atas Mesir dan rakyatnya, serta menggunakan mereka untuk mengepung saudara-saudara kita di negeri yang diberkati (Palestina), yang mana seharusnya kewajiban tentara tersebut adalah menolong mereka.
―
Wahai para tentara Kinanah! Apa yang menghalangi kalian dan saudara-saudara kalian di Gaza adalah tembok dan kabel yang dipasang oleh rezim yang tidak menghormati kesucian Allah, juga tidak menjadikan hukum-hukum Allah sebagai tolak ukur. Rezim menuntun kalian dalam kemaksiatan dan mencegah dari kebaikan, mempermudah dalam bermaksiat pada Allah dan mendapat murka-Nya, serta menuntun kalian di jalan menuju jahanam.
Maka sadarlah sebelum tiba hari di mana kalian menggigit tangan sendiri dan berkata, “Seandainya kami dulu menaati Allah dan Rasul, seandainya kami memutuskan hubungan kami dengan sistem ini, dan memutus segala belenggu kesetiaan terhadapnya dari leher kami. Sungguh, hal itu telah menyesatkan kami dan menjadikan dunia juga kenikmatannya terasa indah bagi kami. Padahal demi Allah, sesungguhnya ini hanyalah kenikmatan yang sedikit dan sesaat.”
Semua yang dijanjikan dan diberikan oleh sistem ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan satu celupan ke dalam api neraka, yang layak diterima oleh orang yang menyerahkan dirinya pada rezim dan ikut melakukan kejahatan pada umat.
Maka bersegeralah dan lepaskan diri dari rezim ini. Bersegeralah untuk menggulingkannya dan berusaha menerapkan Islam dalam sebuah negara yang menjadikan Tuhan kalian rida, memobilisasi pasukan kalian, membebaskan tangan kalian untuk mendukung saudara-saudara di Tanah yang Diberkati, membebaskan seluruhnya dengan pembebasan yang sempurna, serta menyingkirkan entitas mengerikan ini dari akarnya beserta para rezim antek pengkhianat yang melindungi mereka.
Wahai prajurit Kinanah! Wahai prajurit terbaik! Ini adalah tugas yang dipercayakan Allah kepada kalian, dan itu ada di leher kalian. Allah akan menanyakannya pada kalian di hari pertemuan dengan-Nya. Jadilah orang yang ikhlas karena Allah, sebagaimana yang Ia cintai dan ridai, maka Allah akan melimpahkan kepadamu karunia-Nya di dunia, juga kehormatan dan surga untukmu di akhirat.
Tunjukkanlah kepada Allah apa yang menjadi kewajibanmu, deklarasikan terbebasnya diri kalian dari rezim ini, ikhlas karena Allah, disertai dengan pemberian nushrah kepada orang-orang tulus yang berupaya menerapkan Islam. Semoga Allah menerima usaha kalian dan memberi kemenangan melalui kalian, sehingga berdirilah sebuah negara yang akan menjaga Islam dan melindungi umatnya, yaitu Khilafah yang memimpin sesuai dengan metode kenabian.
Sebagaimana firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS Al-Anfal:24) [FR/HK]
Ditulis oleh: Prof. Said Fadhl, Mesir
Diterjemahkan dari Surat Kabar Al-Rayah edisi 493, terbit pada Rabu, 22 Syawal 1445 H/1 Mei 2024 M
Klik di sini untuk mengakses sumber
Visits: 41